ANY BODY CAN DANCE 2 : Bigger Deal But Less Value Exuberant Sequel

Suresh: Sir, u r superb sir, outstanding, sir i salute u sir.
Vishnu: I know men, shut up & get lost.
Nice-to-know:
Varun Dhawan sebagai Suresh
Punit Pathak sebagai Vinod
Lauren Gottlieb sebagai Olive
Pooja Batra sebagai Puja Kohli
Merupakan film ketiga bagi Remo setelah prekuelnya ABCD (2013).
Varun Dhawan adalah salah satu pemeran utama dalam film Bollywood "ABCD 2" (Any Body Can Dance 2). Dia berperan sebagai Suresh, seorang penari jalanan yang bermimpi menjadi besar di dunia tari. Penampilannya dalam film tersebut dipuji secara luas karena energinya, kemampuan menari, dan penggambaran karakter yang bersemangat dan ambisius.
Berikut adalah beberapa poin penting tentang peran Varun Dhawan dalam "ABCD 2":
- Peran Utama: Dia memainkan karakter utama Suresh, seorang penari jalanan yang berbakat.
- Keterampilan Menari: Film ini menampilkan kemampuan menari yang mengesankan, terutama dalam gaya kontemporer dan hip-hop.
- Kedalaman Emosional: Dia secara efektif menggambarkan perjalanan emosional Suresh, termasuk perjuangannya, tekadnya, dan kemenangan akhirnya.
- Pujian Kritikus: Penampilannya mendapat ulasan positif dari kritikus dan penonton.
Rasanya industri Bollywood yang identik dengan musik dan tari sudah tidak lagi membutuhkan dance movie selayaknya yang dilakukan Hollywood dari masa ke masa. Namun di awal tahun 2013 yang lalu, UTV Spotboy membuat sebuah gebrakan dengan ABCD (Any Body Can Dance) yang memiliki banyak persamaan dengan franchise Step Up. Tidak salah karena masih mengakar dengan budaya India hingga akhirnya mencapai kesuksesan yang lumayan. Dua tahun kemudian, sekuelnya pun diproduksi. Tidak tanggung-tanggung, IX Faces Pictures dan UTV Motion Pictures langsung menggandeng Disney. We knew it’s gonna be huge!
Mumbai Stunners gagal dalam pertunjukan televisi nasional hingga mereka dicap sebagai peniru. Suresh yang bekerja di bar pamannya lantas berkenalan dengan Vishnu, guru tari yang handal tapi hobi mabuk-mabukan. Lewat perjuangan bujuk rayu yang intens, Vishnu akhirnya setuju melatih Suresh, Vinnie dkk. Nama kelompok yang berganti menjadi Indian Stunners tersebut mulai mencari anggota baru demi mewujudkan mimpi mereka bersama yakni tampil dalam World Dance Competition di Las Vegas sekaligus keikutsertaan negara India untuk pertama kalinya.
Skenario yang ditulis oleh Remo dibantu oleh Mayur Puri dalam penyusunan dialognya ini terinspirasi dari perjuangan nyata Nalasopara boys yang menempatkan India pada peta dunia hiphop saat memenangkan kejuaraan dunia di Las Vegas pada tahun 2012 lalu. Namun segalanya dalam film dibuat dalam skala yang lebih besar dimana passion tampak begitu mudah mengalahkan segala hambatan. Berbagai karakter kunci memang masih mengalami struggling tetapi turning point konfliknya masih terkesan dipaksakan dan tak jarang penyelesaiannya berlalu begitu saja.
Ambisi Remo yang tinggi untungnya masih dibarengi dengan directing skills yang memadai. Trik-trik patriotisme yang juga kental dengan nilai-nilai keagamaan terbilang sulit untuk tidak mengundang empati penonton. Koreografi tari baik individual maupun kelompok sukses ditampilkan secara memikat dari awal hingga akhir. Balutan musik hiphop yang digagas oleh Jigar, Mayur Puri dan Sachin akan dengan mudah menstimulasi indera pendengaran anda. Durasi yang masih terlalu panjang menjadi isu krusial, terlebih paruh pertama yang terasa lamban sebelum berakhir dengan eksplorasi kota judi tersebut.
Terlepas dari format 3D yang diembannya, ABCD 2 merupakan ‘upgrade’ dari segi teknis dan style. Plot nya tidak banyak berubah selain mengganti spirit can-do yang sederhana dengan believe in hardworking yang cukup kompleks. Lupakan kedalaman cerita yang sedikit menguap karena kompensasi dancing sequences akan menawan perhatian anda. Just feel the energetic perfomances in stages full of energy. Dance freaks or not, you might love the cinematic experience with better feeling guaranteed after you walk out of the cinemas!
"ABCD 2" (Any Body Can Dance 2) menerima ulasan yang beragam dari kritikus dan penonton. Meskipun film ini dipuji karena urutan tarian yang mengesankan dan penampilan yang energik, film ini juga menghadapi kritik karena alur cerita yang dapat diprediksi dan kurangnya kedalaman karakter.
Berikut adalah ringkasan tanggapan umum:
Aspek Positif:
- Pertunjukan Tari: Sorotan film ini adalah urutan tarian yang menakjubkan, menampilkan bakat luar biasa para pemain.
- Visual: Visual yang semarak dan koreografi yang energik menciptakan pengalaman yang menarik secara visual.
- Musik: Musik yang menarik menambah daya tarik keseluruhan film.
Aspek Negatif:
- Alur Cerita yang Dapat Diprediksi: Plot dianggap cukup formulaik, kurang orisinalitas dan kejutan.
- Pengembangan Karakter: Beberapa penonton merasa bahwa karakter kurang berkembang dan kurang kedalaman, sehingga sulit untuk terhubung secara emosional dengan mereka.
- Durasi: Durasi film dikritik karena terlalu lama, dengan beberapa orang merasa bahwa ceritanya dapat dikisahkan secara lebih ringkas.
Secara keseluruhan, "ABCD 2" adalah film bertema tari yang menawarkan pertunjukan yang memukau secara visual tetapi mungkin tidak begitu berkesan untuk ceritanya atau pengembangan karakternya. Ini adalah pilihan yang baik bagi mereka yang menikmati film tari dan bersedia mengabaikan beberapa kekurangan plot.
152 menit
Posting Komentar untuk "ANY BODY CAN DANCE 2 : Bigger Deal But Less Value Exuberant Sequel"